Jenis-Jenis Humor Menurut Arwah Setiawan.

Jenis-Jenis Humor Menurut Arwah Setiawan.– Jenis humor menurut Arwah Setiawan pada tahun 1988 dapat dibedakan menurut kriterium “bentuk ekspresi”.

Sebagai suatu bentuk ekspresi dalam kehidupan kita, humor dapat dibagi menjadi tiga jenis:

(1) humor personal adalah suatu kecenderungan tertawa pada diri kita, misalnya bila kita melihat sebatang pohon yang bentuknya mirip orang sedang buang air besar maka kita akan tertawa. poker asia

(2) humor dalam pergaulan, contohnya senda gurau di antara teman, kelucuan yang diselipkan dalam pidato atau ceramah dimuka umum https://www.mrchensjackson.com/

(3) humor dalam kesenian, atau seni humor. Humor didalam kesenian masih dibagi menjadi: Humor liunior, misalnya: lawak, tari humor, pantomim lucu. Humor grafis, misalnya: kartun, karikatur, foto jenaka, patung lucu. Humor literature, contohnya: cerpen lucu, esei satiris, sajak jenaka dan semacamnya. Jika yang digunakan adalah kriterium maksud dalam komunikasi.

Jenis-Jenis Humor

maka dalam liunior terdapat tiga jenis komunikasi, yaitu:

(a) si penyampai memang mempunyai maksud untuk melucu,dan si penerima menerima sebagai lelucon;

(b) si penyampai tidak mempunyai maksud untuk melucu, akan tetapi si penerima menganggap lucu;

(c) si penyampai mempunyai maksud melucu, akan tetapi si penerima tidak menganggap lucu

Di dalam komunikasi, keberhasilan dari seorang komunikator dalam berkomunikasi adalah, jika pesan yang disampailcannya cepat diterima oleh komunikan sesuai dengan apa yang dimaksud si lcomunikator.Keberhasilan dari seorang pelaku humor ketilca stimulus humor yang dilancarkannya diterirna oleh penerima humor sebagaimana yang diniaksud oleh pelaku humor tersebut.

Stimulus humor ialah kelucuan yang mengharapkan senyum atau tawa sebagai efek dari penerinia humor Humor menurut kriterium indrawi berupa:

(I) humor verbal

(2) humor vjsual

(3) humor auditif.

Humor menurut lcriteriu bahan adalah:

(1) humor politis

(2) humor seks

(3) humor sadis

(4) humor teka-teki.

Humor kriterium etis dapat dibedakan sebagai:

(1) humor sehav humor yang edukalic

(2) humor yang tidak sehat.

Humor berdasarkan kriterium estetis dapat dipisahlean menjadi:

(1) humor tinggi (yang lebih halus dan talc langsung)

(2) humor rendah (yang kasar, yang terialu eksplisit).

Jaya Suprana mengatakan bahwa dalam situasi yang tak tepat, humor bukanlah sesuatu yang lucu. Bahkan humor belum tentu bisa menyebabkan seseorang orang tertawa, misalnya humor seks. Bagi sebagian orang yang puritan, humor jenis ini dianggap tabu dan kampungan, sehingga dianggap tidak lucu dan tidak menyebabkan tertawa. Humor menjadi kurang ajar bila humor menggunakan kondisi fisik orang sebagai objek humornya. Humor yang baik merupakan humor yang dapat membawa atau dapat menuju kepada kebaikan.

Kemudian menurut bapak Psikoanalisa Freud memilih-milih humor berdasarkan dua variabel, yaitu:

(1) motivasi, yang mempunyai wujud komik, tergolong sebagai lelucon yang tanpa motivasi, sebab kelucuan hanya diperoleh dari teknik melucu saja; dan humor, yang tergolong lelucon dengan motivasi

(2) kelompok sasaran yang dapat dijadikan lelucon, humor terdiri atas: humor etnik, humor seks, dan humor politik.

Sedangkan menurut Pramono tahun 1983, humor dapat digolongkan menjadi:

(1) humor menurut penampilannya, yang terdiri atas: humor lisan, humor tulisan atau gambar, humor gerakan tubuh

(2) menurut tujuan dibuatnya, atau tujuan pesannya, humor terdiri atas: humor kritik, humor meringankan beban pesan, humor semata-mata pesan.

Hal yang sulit sekali dihindari oleh manusia modern adalah stres. Maafkan saya untuk memulai hari ini dengan kata yang tidak ingin didengar. Tunggu! Jangan gerakan kursor untuk menutup halaman ini karena justru topik pembahasan saya berlawanan dengan urusan stres atau bahkan frustasi. Saya perlu menyebutkan ini diawal karena fakta yang menyedihkan akan tingkat stres manusia modern, terutama yang tinggal di daerah urban, melebihi rata-rata. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada obat penyembuhnya. Humor, memasuki ‘Top 3’ cara mengatasi stres yang dialami manusia. Humor dapat menjadi benda penyelamat jika digunakan dengan benar. Karena salah pemakaian humor dapat menjadi penghancur diri sendiri dan penghancur hubungan.

Tawa canda tak hanya sekedar tawa canda. Tawa canda memiliki berbagai perspektif jika dilihat dari pengetahuan general manusia. Disebutkan dalam ilmu psikologi, humor pun tak hanya sekedar humor.

Rod Martin, seorang peneliti kepribadian manusia yang mengkhususkan bidang penelitiannya pada humor, membagi humor menjadi 4 bagian:

1. Affiliative

Jenis humor ini mencari bahan tertawa yang ‘aman’ untuk membuat suasana lebih cair. Topik-topik aman dipilih untuk sebagai bahan yang dapat ditertawakan tanpa menimbulkan rasa tersinggung, sehingga dapat menyatukan orang yang mendengarkannya. Humor ini biasa disebut dengan kata yang seringkali kita dengar, yaitu ‘ice-breaker’.

2. Self-enhancing

Tipe humor ini berpusat menertawakan kejadian atau hal yang berhubungan dengan diri sendiri, biasanya digunakan untuk membantu menghadapi masalah pribadi yang dapat menimbulkan stres. Tipe ini dianggap sebagai stress-reliever.

3. Aggressive humor

Berhati-hatilah dengan tipe humor ini. Tipe humor yang agresif digunakan untuk memojokkan, memanipulasi, atau bahkan mengancam orang lain. Kecenderungan destruktif tinggi dan dapat menganggu baik individu ataupun kelompok yang mendengarkannya.

4. Self-defeating humor

Tipe aggressive humor memiliki lawan yang seimbang dengan kehadiran tipe self-defeating humor. Humor ini eksis sebagai bentuk pertahanan dan tangkisan terhadap tipe humor agresif. Sang self-defeat mengantisipasi bom yang akan dilempar oleh tipe humor agresif dengan menertawakan dirinya sebelum ditertawakan, biasanya bersamaan dengan sedikit memberi tatapan muka datar dan senyum simpul seakan tidak peduli ataupun kesal ditertawakan. Salah satu strateginya adalah dengan tahu kapan waktu untuk tertawa paling keras.

Jenis-Jenis Humor 1
Guy laughing out loud

5. Slapsticik

Gaya humor yang melibatkan fisik atau disebut slapstick. Bisa jadi bercanda seperti pelawak menggunakan ekpresi wajah hingga berlaga terjatuh untuk membuat orang-orang yang melihatnya tertawa.

6. Surreal

Ada pula tipe humor yang disebut dengan sebutan surreal, yaitu gaya humor yang terbilang aneh dengan bercanda kejadian tidak logis, situasi yang tidak masuk akal, atau dengan kata lain hanya sekedar kekonyolan belaka.

7. Improvisasi

Orang yang cletak-cletuk tanpa berpikir terlebih dahulu biasanya memiliki tipe humor yang disebut improvisasi.

8. Wit-Wordplay

Wit-Wordplay, tipe humor yang sering memutar-mutar kata atau kalimat sehingga menjadi lucu. Ini biasanya terjadi pada orang yang suka ngomong.

9. Topical

Kalau Anda suka bercanda yang berdasarkan suatu kejadian atau tren, ini disebut tipe humor topical atau humor yang sesuai topik. Humor yang seperti ini biasanya membutuhkan pengetahuan yang luas dan up date apa yang sedang terjadi di dunia.